Posted by : Unknown
Sabtu, 08 Februari 2014
|
|
Variasi Rangkaian Lampu LED
Nama
Anggota :
1.Ainun
Zariyah (03)
2. Any
Kholifatur. R.(06)
3. Ega Arya
Dirgantara(11)
4. M. Ilham
Dwi.P.(21)
5. Nita
Alfianti(24)
6. Okta
Andrianto(25)
7. Rosana
Mu’amalah
8. Trias
Firdausi Aulia.N.
9. Yenni
Istikha Firdausi(35)
Pengertian :
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode
adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.
Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving.
Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.
Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving.
Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.
Fungsi :
LED
(Liquid Emiting Dioda) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget
seperti ponsel atau PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu
emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan
pemanasan global karena efisiensinya.
Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk :
v-Penerangan
rumah
v-Penerangan
jalan
v-Lalu
lintas
v-Addvertising
v-Interior/Exterior
gedung
Gambar
Cara Kerja :
Dalam hal
ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda ke katoda.
Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya
maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda
menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka
semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa
besarnya arus yang diperbolehkan adalah 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V – 3,5
V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari
20mA maka LED akan terbakar.
Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai
penghambat arus.
Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Untuk pemasangan LED pada board mikrokontroller Anoda dihubungkan ke sumber tegangan dan katoda dihubungkan ke ground.
Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini (doping), kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya, seperti infra red, hijau/biru/merah, dan ultraviolet.
Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Untuk pemasangan LED pada board mikrokontroller Anoda dihubungkan ke sumber tegangan dan katoda dihubungkan ke ground.
Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini (doping), kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya, seperti infra red, hijau/biru/merah, dan ultraviolet.
Sekian Terima Kasih..........
0 komentar: